5 CONTOH TEKS CERITA SEJARAH SMA/MA LENGKAP | DUNIA BAHASA

SEMUA MATERI BAHASA INDONESIA

5 CONTOH TEKS CERITA SEJARAH SMA/MA LENGKAP



5 CONTOH TEKS CERITA SEJARAH SMA/MA LENGKAP



SEJARAH HARI BURUH

Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei
sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era
tersebut.
Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan
pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu,
perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.
Perkembangan ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.
Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabibuta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.
Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa
yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan.
Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1
Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu
pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan
adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.

PERISTIWA PEMBENTUKAN ASEAN

Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia),
dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia And Pacific council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and And the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga
tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina.
Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut.
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga
akhirnya dibekukan pada 1977.
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan,
kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak
dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya,
Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya.
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN.
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari
pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi Negara di kawasan ini.
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan Negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi
PKI, kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
Dampak positif dari meredanya rasa curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

SEJARAH PIALA DUNIA

Pesona sepak bola sebagai salah satu olahraga paling top sejagat memang tak pernah pudar. Di setiap generasi, selalu saja muncul gelombang penggemarnya. Baik itu dipandang sebagai olahraga kesukaan maupun sekadar tontonan untuk hiburan, sepak bola tidak pernah habis untuk diulik. Salah satu kompetisi akbar yang sayang untuk dilewatkan adalah Piala Dunia.
Sejarah Piala Dunia mulai digelar pada 1930 di Uruguay, dengan hanya melibatkan tiga belas negara, sembilan negara dari Benua Amerika (Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Meksiko, Paraguay, Peru, dan Uruguay) dan empat negara dari Benua Eropa (Prancis, Rumania, Belgia, dan Yugoslavia). Sejak itu, Piala Dunia selalu digelar empat tahun sekali. Akan tetapi, pada 1942 dan 1946, ajang penyelenggaraan Piala Dunia terpaksa ditunda karena meletusnya Perang Dunia II. Maka, hingga penyelenggaraannya yang terakhir di Brasil pada 2014, Piala Dunia telah berhasil digelar sebanyak dua puluh kali. Dua puluh trofi Piala Dunia berhasil direbut oleh delapan Negara berbeda yaitu tiga negara dari Benua Amerika dan lima negara dari Benua Eropa.
Brasil merupakan Negara yang paling banyak mengoleksi trofi. Trofi yang berjumlah lima itu diraih 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002. Seperti halnya Italia yang telah meraih empat trofi pada 1934, 1938, 1982 dan 2006, Jerman pun telah meraih jumlah trofi yang sama, yaitu pada 1954, 1974, 1990 dan 2014. Lalu argentina meraih dua trofi, pada tahun 1978 dan 1986. Uruguay juga meraih dua trofi pada tahun 1930 dan 1950. Kemudian prancis mendapat satu trofi pada 1998, Inggris juga dengan satu trofi pada tahun 1966, serta Spanyol dengan satu trofi pada tahun 2010.
Piala dunia ini dicetus oleh Jules Rimet, Presiden FIFA, yang memiliki impian menggelar  turnamen internasional sepak bola. FIFA yang diketuainya saat itu sempat memasukkan sepak bola di Olimpiade 1924 yang dimenangi Uruguay, namun gemanya belum besar. Selain itu, muncul konflik siapa yang berhak mengatur tunrnamen itu, FIFA atau Komite olimpiade Internasional (IOC). Oleh sebab itu, FIFA mencoba membuat turnamen sendiri pada tahun 1928 dengan tuan rumah Hungaria . akan tetapi, turnamen ini gagal karena tidak memiliki banyak peminat, hanya diikuti oleh empat tim.
Pada 1930, akhirnya turnamen besar sepak bola ini terwujud. Piala Dunia yang diprakarsai oleh Jules Rimet pertama kali digelar di Uruguay. Negara ini terpilih karena telah menjadi juara bertahan sepak bola pada Olimpiade. Selain itu, pada tahun tersebut bertepatan dengan seratus tahun kemerdekaan Uruguay.
Untuk menggelar Piala Dunia, Uruguay melakukan persiapan yang serius. Di ibukota negara, Montevideo, dibangun sebuah stadion raksasa bernama Stadion Centenario berkapasitas 95.000 penonton untuk menyelenggarakan turnamen akbar ini.
Jika saat ini berbagai negara berebut tiket untuk dapat bermain di turnamen ini, pada Piala Dunia yang dibuka 13 Juli 1930 tersebut pihak FIFA justru kesusahan mencari peserta. Sebagai penyelenggaraan perdana, FIFA tidak mengadakan mekanisme kualifikasi bagi setiap Negara yang ingin bertanding. FIFA bahkan mengundang seluruh asosiasi sepak bola di setiap negara untuk berpartisipasi di kompetisi ini. Pada waktu itu, FIFA hanya memberikan batas akhir pendaftaran bagi setiap negara untuk dapat diterima menjadi peserta Piala Dunia.
Undangan FIFA ini mendapatkan respons besar dari beberapa negara di Benua Amerika. Sementara itu, negara di Benua Eropa tidak begitu antusias merespons undangan ini. Hal ini disebabkan oleh faktor jarak. Kedekatan jarak negara di Benua Amerika dengan tempat penyelenggaraan turnamen sepak bola ini membuat mereka
antusias untuk mengikuti pertandingan. Sedangkan negara di Benua Eropa harus melakukan perjalanan laut mengarungi Samudera Atlantik, karena pada saat itu jalur udara menggunakan pesawat masih sangat jarang. Tentu saja perjalanan ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang tidak sebentar.
Hingga batas akhir pendaftaran, FIFA tidak menerima satu pun konfirmasi keikutsertaan Negara di Eropa. Bahkan pada dua bulan sebelum Piala Dunia digelar, pesertanya masih berjumlah Sembilan negara.
Kondisi yang demikian memaksa Jules Rimet turun tangan. Ia melobi beberapa negara Eropa untuk ikut dalam Piala Dunia. Akirnya empat negara Eropa setuju untuk berpartisipasi. Prancis memang dibujuk secara langsung oleh Jules Rimet untuk ikut
serta. Sementara itu, Belgia dirayu oleh Wakil Presiden FIFA, Rodolphe Seldrayers. FIFA bahkan menyediakan kapal laut untuk mengantarkan negara yang dibujuknya sampai ke tempat penyelenggaraan Piala Dunia di benua seberang.
Para pemain, pelatih, serta ofisial tim Prancis berangkat menuju Benua Amerika dengan menumpang kapal SS Conte Verde. Kapal ini juga mengangkut Jules Rimet bersama tiga wasit dari Eropa, Jean Langenus (Belgia), Henri Christophe
(Belgia), dan Thomas Balway (Prancis). Kapal ini menjadi sangat  Istimewa karena Jules Rimet  membawa trofi Piala Dunia pertama Sementara itu, pemain dan pelatih dari negara Yugoslavia berangkat secara terpisah menggunakan kapal Florida dari Pelabuhan Marseille.
Kapal SS Conte Verde memulai perjalanan bersejarah ini dari Pelabuhan Genoa dengan mengangkut tim dari Rumania. Kapal ini lalu berlabuh di Dermaga Villefranche-sur-Mer untuk menjemput tim Prancis. Sementara itu, tim Belgia menunggu di Pelabuhan Barcelona. Kapal ini juga berlabuh di Dermaga Rio de Janeiro untuk menjemput tim Brasil. Kapal milik Italia ini lalu menuju Pelabuhan Santos untuk menjemput beberapa pemain lainnya. Kapal ini akhirnya sampai di Uruguay pada 4 Juni 1930, tepat 9 hari sebelum Piala Dunia perdana itu dimulai.
30 Juli 1930 menjadi saat bersejarah dalam dunia persebakbolaan, terutama bagi Uruguay yang melanjutkan kemenangan pada Olimpiade 1924 dan 1928. Tuan rumah ini memenangi Piala Dunia FIFA perdana dengan skor 4-2 mengalahkan negara tetangga sekaligus rival mereka, Argentina.
Akan tetap, kondisi politik-ekonomi dunia yang belum stabil menyebabkan jumlah peserta Piala Dunia selanjutnya juga turut tidak stabil. Misalnya, pada Piala Dunia 1934 di Italia, jumlah peserta Piala Dunia menjadi enam belas negara dan pada penyelenggaraan yang ketiga, 1938 di Prancis, peserta Piala Dunia berkurang menjadi lima belas negara. Kompetisi ini bahkan sempat dihentikan selama 12 tahun (tiga kali penyelenggaraan) akibat Perang Dunia II. Pada 1950, Piala Dunia kembali digelar di Brasil dengan hanya diikuti tiga belas negara.
Penyelenggaraan Piala Dunia baru mulai stabil, setidaknya dilihat dari jumlah peserta, sejak gelaran yang kelima di Swiss (1954). Sejak itu, jumlah peserta Piala Dunia tetap enam belas negara hingga pelaksanaan yang kesebelas di Jerman barat (1978). Mulai 1982, diselenggarakan di Spanyol, pihak FIFA kemudian menambah
jumlah peserta menjadi dua puluh empat negara. Jumlah ini terus bertambah hingga Piala Dunia kelima belas di Amerika Serikat (1994).
Saat FIFA menggelar Piala Dunia yang keenam belas di Prancis, jumlah peserta bertambah menjadi tiga puluh dua negara. Jumlah ini bertahan hingga gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil (2014). Berdasarkan pernyataan Sepp Blatter (Presiden FIFA) dan Michel Plattini (Presiden UEFA), jumlah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah hingga empat puluh negara peserta.
Selain mengenai jumlah peserta Piala Dunia, bahasan lain yang taka kalah menarik untuk diperbincangkan adalah trofi Piala Dunia itu. Trofi yang saat ini selalu “keliling dunia” sebelum penyeleggaraan Piala Dunia digelar itu bukanlah trofi yang sejak awal digunakan dalam piala Dunia. FIFA menggunakan piala yang bernama Jules Rimet Cup sejak awal gelaran turnamen besar ini hingga piala dunia kesembilan pada 1970. Trofi pertama ini didesain oleh pemahat berkebangsaan Prancis, Abel Lafleur.
Trofi Jules Rimet ini kemudian digantikan dengan trofi FIFA World Cup pada gelaran Piala Dunia kesepuluh (1974). Trofi ini dibuat oleh seorang pemahat asal Italia, Silvio Gannaziga. Jerman merupakan Negara pertama yang berhasil  menyimpan trofi ini. FIFA World Cup tersebut masih digunakan hingga gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil.

HADIAH NOBEL

Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahun kepada ilmuwan yang telah melakukan penelitian luar biasa. Penghargaan diberikan kepada orang yang menemukan teknik atau peralatan yang baru, atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat. Saat ini Hadiah Nobel dianggap sebagai penghargaan tertinggi bagi orang yang mempunyai jasa besar kepada dunia.
Penghargaan Nobel pertama kali diberikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia yang telah menemukan dinamit. Ilmuwan ini terkejut melihat hasil penemuannya justru dimanfaatkan untuk tujuan yang merusak. Oleh sebab itulah dia membuat wasiat.
Pria kelahiran Swedia, 21 Oktober 1833 ini menandatangani wasiatnya di Swedish-Norwegian Club, Paris, pada 27 November 1895. Di dalam wasiat tersebut, Alfred menegaskan bahwa seluruh hartanya harus diinvestasikan dalam bentuk saham dan dipakai untuk mendirikan sebuah yayasan, yang labanya setiap tahun dibagikan dalam bentuk penghargaan bagi orang yang dinilai berjasa besar terhadap kemanusiaan.
Banyak pihak yang terkejut mengetahui isi wasiat tersebut, termasuk keluarganya. Kontroversi terus bergulir. Pro dan kontra terhadap isi wasiat terus terjadi, sehingga pemberian Hadiah Nobel baru bisa terlaksana lima tahun setelah Alfred Nobel wafat.
Seremoni untuk penghargaan Nobel di bidang sastra, fisika kimia, kedokteran, dan perdamaian pertama kali diadakan di Old Royal Academy of Music di Stockholm pada 1901. Sejak 1902, penghargaan ini secara formal dianugerahkan oleh Raja Swedia. Awalnya, Raja Oscar II tidak menyetujui pemberian penghargaan kepada orang asing. Namun, dia mengubah sikapnya setelah menyadari publisitas penghargaan tersebut terhadap Negara Swedia.
Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahunnya pada 10 Desember, yaitu tanggal wafatnya Alfred Nobel. Biasanya, nama calon penerima diumumkan pada bulan Oktober oleh komite dan institusi yang berwenang sebagai badan seleksi penerima
penghargaan.
Kategori penghargaan yang diberikan setiap tahun sejak 1901 untuk pencapaian dalam fisika ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, kimia ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan  Kerajaan Sewdia, fiiologi dan kedokteran ditentukan oleh The Karolinska Institute, sastra ditentukan oleh The Swedish Academy, dan perdamaian ditentukan oleh sebuah komite yang ditunjuk oleh Norwegian Storting atau Parlemen Norwegia. Pada 1968, Sveriges Riksbank, Bank Swedia, menambah penghargaan dalam ilmu ekonomi. Ketegori ekonomi ini ditentukan oleh Royal Swedish Academy of Sciences.


SELAMAT JALAN BAPAK PERDAMAIAN

Nelson Mandela wafat dalam usia 95 tahun. Pria yang bernama kecil Rolihlala Mandela ini meninggal karena penyakit infeksi paru di kediamannya, Johannesburg, Afrika Selatan, pada 5 Desember 2013.
Ucapan duka mengalir dari seluruh pelosok dunia atas kepergian pahlawan penentang apartheid dan mantan Presiden Afrika Selatan ini. Seluruh dunia bersedih atas kepergian seorang tokoh besar yang namanya melambung tinggi karena cita-cita serta perjuangannya untuk perdamaian dan keadilan pada awal abad ke-21.
Mandela menjadi inspirasi dan nurani dunia bagi gerakan menentang diskriminasi. Dengan tegas, Mandela menolak dominasi kulit putih atau pun dominasi kulit hitam. Atas perjuangannya, Mandela tidak hanya meraih penghargaan bergengsi Nobel Perdamaian tahun 1993, tetapi juga kehormatan dan penghormatan luar biasa dari kalangan masyarakat dunia. Hampir 100 kepala negara menghadiri upacara penghormatan resmi yang berlangsung di bawah guyuran hujan deras di Stadion FNB, Soweto, Afsel, 10 Desember 2013. Para pemimpin yang selama ini berbeda pendapat, berseberangan, atau bahkan telah bermusuhan selama puluhan tahun berada di panggung yang sama untuk memberikan penghormatan kepada Mandela. Tidak terkecuali Presiden AS, Barack Obama, dan Presiden Kuba, Raul Castro. Dua pemimpin negara yang bermusuhan sejak era Perang Dingin itu bersalaman kemudian bersapa sambil tersenyum.
Mandela dimakamkan dengan adat Xhosa di sebuah makam di Desa Qunu, tempat ia meghabiskan masa kecilnya, 15 Desember 2013. Pemakaman terletak di tanah luas keluarga yang dibangun Mandela setelah dibebaskan dari penjara tahun 1990. Mandela dipenjarakan oleh pemerintah rezim kulit putih yang rasial selama 27 tahun (1964-1990).
Sebelumnya, jenazah disemayamkan selama tiga hari di Union Buildings di Pretoria, tempat dia dilantik menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan pada 1994.

Related : 5 CONTOH TEKS CERITA SEJARAH SMA/MA LENGKAP

0 Komentar untuk "5 CONTOH TEKS CERITA SEJARAH SMA/MA LENGKAP"